Tahu Banjaran, Kuliner yang tidak pernah ketinggalan setiap ke Tegal ya pasti Tahu
Aci dan Tahu Pletok. Ada banyak sekali penjual tahu aci di Tegal. Tetapi
sepengetahuan saya hanya ada dua yang rasanya sangat enak, yaitu Tahu
Murni Putra yang ada di Jalan Diponegoro dan satu lagi adalah yang
terletak di daerah Banjaran, Tegal.
Nah, kali ini saya ingin
mengulas Tahu Murni H. Siti Rochmah yang ada di Jalan Raya Utara
Adiwerna-Banjaran, Tegal (seberang Bank Mandiri). Lokasinya memang agak
melenceng sedikit dari Kota Tegal. Tetapi tidak jauh, mungkin hanya
sekitar 10 menit dari Kota Tegal.
Tahu Aci Tegal memang berbeda
dengan tahu aci yang ada di kota-kota lain, mungkin karena jenis tahunya
yang berbeda rasa. Tahu Tegal mempunyai rasa khas tersendiri.
Tahu Aci terbuat dari tahu kuning goreng yang kemudian diberi adonan aci
yang terbuat dari aci, bawang putih, garam, tahu, dan kucai. Rasanya
kenyal-kenyal gurih dan pastinya enak banget.
Makan satu buah tidak akan pernah cukup. Saya saja bisa makan sampai sepuluh potong, he-he. Tetapi memang enaknya disantap dalam keadaan panas, dibarengi dengan cabe rawit. Mantap banget.
Saya dan kakak saya pesan 30 buah tahu aci yang sudah matang, dan dalam
20 menit tahu tersebut habis tak bersisa. Ini karena terlampau
kangennya kami dengan Tahu Aci Tegal. Sudah lama sekali kami tidak
menyantapnya.
Kalau mau beli mentahannya juga boleh lho. Satu
besek berisi 30 buah tahu, plus adonan acinya. Satu besek berharga Rp
40.000. Cukup murah, kan. Pilus di sini juga enak lho. Enak buat cemilan
makan bakso atau mi rebus. (kz)
Martabak Lebaksiu, SECARA umum, martabak bukan suatu
makanan yang asing. Makanan yang digoreng terbuat dari adonan terigu dan
telur bebek itu sangat mudah didapatkan. Penjual martabak sudah
tersebar di tempat-tempat umum seperti pasar maupun tempat keramaian.
Meski demikian, tidak banyak yang mengetahui asal muasal makanan martabak.
Bagi warga Kecamatan Lebaksiu Kabupaten
Tegal, martabak mempunyai sejarah tersendiri. Maka, tak heran bila
ratusan penduduk setempat berdagang sebagai penjual martabak. Mereka
tersebar di berbagai tempat. Boleh dibilang, tak ada kota yang tidak
dirambah penjual martabak asal Lebaksiu.
“Mungkin, yang tidak ada penjual
martabak itu hanya di Timor Timur,” kelakar penjual martabak Mustaqim
(26). Ia mengatakan, penjual martabak dari Lebaksiu tersebar di seluruh
penjuru tanah air. Di Irian Jaya saja, kata dia, mencapai puluhan orang
yang berjualan martabak. “Menjelang akhir tahun atau Hari Raya, mereka
pulang ke sini dan berkumpul tukar pengalaman,” paparnya.
Lantas, apa hubungan sejarah martabak
dengan orang dari Lebaksiu ? Menurut penuturan Mustaqim, warga Lebaksiu
memiliki warisan dalam membuat martabak dari orang kewarganegaraan
India. Konon, dia bernama Abdullah (Almarhum) datang ke Lebaksiu menikah
dengan orang Lebaksiu. Kebetulan Abdullah memiliki keahlian membuat
martabak.
“Keahliannya itu kemudian ditularkan ke warga setempat. Menurut cerita, warga kemudian secara gethok tular
(disebarluaskan Red.) belajar bersama membuat martabak. Misal, membuat
adonan seperti ini, butuh beberapa bulan lho,” ujar dia seraya
menunjukkan olahan adonan yang siap digoreng.
Dari keahlian membuat martabak itu, ujar
dia, tak pelak warga setempat bisa membedakan mana martabak buatan
Lebaksiu dan martabak yang tiruan. Martabak Lebaksiu lebih tebal dan
gurih.
Dari cerita itu, maka warga setempat berani mengklaim cikal bakal makanan martabak berasal dari Lebaksiu.
“Aslinya mungkin dari India. Tetapi, pertama kali diajarkan cara membuat martabak pertama kali di sini.”
Soto Sedap Malam, Musim
mudik lebaran tinggal menghitung hari. Bagi Anda yang berencana untuk
mudik melalui jalur pantura, jangan lewatkan kesempatan ini berlalu
begitu saja. Gunakan kesempatan ini untuk sekalian menikmati wisata
kuliner di sepanjang jalur pantura ini. Ada begitu banyak kuliner yang
bisa kita nikmati di kota-kota yang termasuk ke dalam jalur pantura ini.
Selain rasanya yang unik, stamina dalam menempuh perjalanan yang
panjang pun juga akan terjaga.
Melintasi
kota Tegal, jangan lewatkan untuk menikmati soto khas Tegal yang banyak
digemari hingga warga kota-kota sekitarnya. Pada saat melintasi Jalan
Raya Talang, Kabupaten Tegal atau ±300 meter dari perbatasan Kota Tegal
menuju Slawi, kita akan bertemu dengan sederetan warung dengan nama Soto
Sedap Malam. Pasalnya, warung makan yang mengusung brand ini menyediakan menu soto khas Tegal yang membuat para pelanggannya ketagihan untuk menikmati lagi.
Dari
sekian banyak Warung Sedap Malam, ternyata yang asli hanya ada dua
warung saja. Yang satu memakai nama Warung Sedap Malam Daan Jenggot dan
Warung Sedap Malam Kiman, dimana keduanya di sisi jalan yang sama dan
hampir sebelah-menyebelah. Sedangkan pemilik warung-warung lainnya
merupakan para mantan staf dapur Daan Jenggot yang kemudian membuka
warungnya sendiri.
Berdasarkan
informasi yang kami terima, pada awalnya usaha ini dirintis oleh Pak
Daan Jenggot dengan berjualan soto di Comal (kota kecil antara
Tegal-Pekalongan). Kemudian usahanya ini mulai mencapai kesuksesan
setelah Beliau berpindah ke Alun-Alun Tegal hingga akhirnya mendirikan
sebuah warung di Jl. Talang, pinggiran Kota Tegal hingga sekarang ini.
Biasanya warung Pak Daan Jenggot ini yang paling ramai disinggahi para
pelanggan.
Soto
atau sauto ini tersedia dalam beberapa macam, ada soto ayam, daging,
babat atau campur. Kalau Anda penasaran, ada baiknya memesan yang campur
saja agar bisa merasakan kelezatan semuanya. Nasi dicampur dalam
mangkuk soto dengan kuah kecokelatan yang diselimuti oleh potongan
daging ayam, sapi, babat maupun jerohan. Sedangkan mangkuk yang
digunakan adalah mangkuk kecil seperti yang digunakan pada soto khas
Kudus. Terkadang porsinya ini juga membuat kita sedikit kebingungan,
antara pesan satu atau dua. Tapi tak jarang para pelanggannya memesan
satu setengah mangkuk, tapi jangan kaget kalau porsi setengah yang
diminta pada aktualnya tidak jauh berbeda dengan porsi penuh.
Disamping
itu, disediakan juga semangkuk rajangan daun bawang dan semangkuk
kriukan. Seperti kulit ayam dan bagian-bagian lain yang digoreng hingga
garing. Untuk menikmati kesempurnaan rasanya, taburkan kriukan di atas
soto sebelum menyantapnya. Rasanya benar-benar nikmat, apalagi kalau
ditambah dengan sambal dan sedikit kecap yang membuat rasanya semakin
komplit. Dan yang lebih nikmat lagi, kita cukup mengeluarkan kocek
antara 8ribu sampai 10ribu rupiah saja untuk menikmati kelezatan soto
sedap malam yang benar-benar sedap ini. Pantas saja kalau dalam sehari
±1.000 porsi bisa terjual habis. Apalagi kalau musim mudik lebaran tiba,
mereka bisa menghabiskan hingga 3kali lipatnya.