Kota Tegal, adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Tegal di sebelah timur dan selatan. Hari jadi kota Tegal adalah 12 April 1580.
Epistemologi
Tegal, berdasarkan hasil pengamatan bukan berasal dari bahasa
Portugis tetegual, tetegull, tetegal karena tidak ada arti dan makna
untuk bahasa Portugis sebagaimana klaim keliru Tome Pires, Tegal dalam
banyak versi mengacu kepada tegalan (ladang) atau tetegil atau nama
sebuah desa yang pada mulanya adalah bagian dari Kabupaten Pemalang yang
setia kepada trah Pajang. Nama Tegal hanya ada satu di dunia, di
Indonesia, pada koordinat 108°57’6 sd 109°21’30 BT dan 6°50’41″ sd 7°15
15’30″ LS.
Geografi
Tegal terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang, atau 329 km sebelah timur Jakarta. Tegal memiliki lokasi yang strategis, karena berada di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, serta terdapat persimpangan jalur utama yang menghubungkan pantura dengan kota-kota di bagian selatan Pulau Jawa.
Pertumbuhan Kota Tegal juga berkembang ke arah selatan di wilayah Kabupaten Tegal, yakni di Kecamatan Dukuhturi, Talang, Adiwerna dan Slawi.
Stasiun kereta api Tegal
menghubungkan kota ini dengan kota-kota lain di Pulau Jawa. Beberapa
kereta api yang singgah di stasiun ini adalah: Senja Utama dan Fajar
Utama (Jakarta - Semarang), Sembrani (Jakarta - Surabaya), Matarmaja (Jakarta - Malang), Bangunkarta (Jakarta - Jombang), Harina (Bandung - Semarang), dan Kaligung (Tegal - Semarang). Pada era 1960-an kota Tegal pernah memiliki landasan udara Martoloyo yang diresmikan oleh Presiden Sukarno.
Jika diukur dengan jarak tempuh antara Jakarta dan Surabaya,
Kota Tegal kira-kira berada di tengah-tengahnya. Posisi strategis yang
didukung dengan infrastruktur yang memadai menjadikan kota Tegal sebagai
kota transit. Hal tersebut berdampak pada hidupnya usaha di bidang jasa
pariwisata, terutama perhotelan.
Pemerintahan
Balai kota Tegal semula menempati gedung yang kini digunakan untuk gedung DPRD Kota Tegal. Namun sejak tahun 1985, pusat pemerintahan dipindahkan ke bekas pendopo Kabupaten Tegal, yakni di kawasan alun-alun. Kolonel Laut (Purn) Adi Winarso, S.Sos adalah putra Tegal pertama yang menjabat sebagai Walikota selama dua periode yakni 1999-2004 dan 2004-2009.
Tahun 2008 menandai sejarah baru kepemimpinan Kota Tegal, karena
tahun itu pula untuk kali pertama Walikota dipilih secara langsung oleh
rakyat Kota Tegal. Hasilnya, secara mutlak pasangan Ikmal Jaya, SE Ak/
Ali Zainal Abidin, SE terpilih sebagai pemimpin baru melalui Undang-undang politik baru. Mereka dilantik pada tanggal 23 Maret 2009 oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
Walikota
Berikut adalah daftar walikota Tegal sejak tahun 1929:
- D.J. Spanjaard (1929-1933)
- J.J.Ph. Koppenol (1934)
- A.M. Pino (1935-1937)
- Mr. W.A. Court (1937-1941)
- H. Leenmans (1941-1942)
- Mr. Besar Martokoesoemo (1942-1945)
- R. Soengeb Reksoatmodjo (1945-1948)
- HRM. Soepoetro Brotodihardjo (1948-1962)
- Drs. Tadi Pranoto (1962-1965)
- R. Soebagjo (1965-1967)
- Sardjoe (1967-1979)
- Arjoto S.H. (1979-1984)
- Sjamsuri Mastur (1984-1989)
- H.M. Zakir (1989-1998)
- Adi Winarso (1999-2009)
- H. Ikmal Jaya, SE (2009-kini)
Perekonomian
Perdagangan dan jasa merupakan sektor utama perekonomian kota Tegal.
Kota ini menjadi tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk
dari kawasan Jawa Tengah bagian barat. Usaha kecil dan menengah yang
cukup pesat kemajuannya adalah industri logam rumahan di kawasan jalan
Cempaka, dan kerajinan batik Tegalan di kelurahan Kalinyamat. Untuk
mendukung denyut perekonomian, pemerintah Kota Tegal telah membangun Pusat Promosi dan Informasi Bisnis (PPIB).
Iklim investasi yang cukup sejuk mengundang banyak investor luar
daerah menanamkan modalnya di kota ini. Maka tak mengherankan, dalam
kurun waktu 5 tahun sejak 2001, telah berdiri beberapa pusat perbelanjaan antara lain Pacific Mall, Rita Mall, Dedy Jaya Plaza, Marina Plaza, dan Pusat grosir Moro.Namun
demikian seiring dengan krisis ekonomi beberapa pusat perbelanjaan
gulung tikar, diantaranya Marina Plaza dan Moro dan dedy jaya yang
hampir bangkrut tingkat perekonomian masyarakat tegal sangat konsumtif
hal ini dibuktikan dengan banyak nya perusahaan yang menanamkan modal
dan menuai keberhasilannya di tegal,spt contohnya dealer honda terbesar
yaitu Naga Mas tegal yang menjadi penjualan honda terbesar di
tegal,slawi, brebes
Wisata
Beberapa obyek wisata Kota Tegal yang dapat dikunjungi antara lain:
- Pantai Alam Indah (PAI) yang dilengkapi anjungan, gardu pemantau, waterboom, Monumen Bahari, dan panggung hiburan.
- Wisata air yaitu Gerbang Mas Bahari Waterpark (waterpark terbesar di Jawa Tengah)
- Wisata makanan antara lain: pondok makan jalan teri (pokanjari), lesehan di seputaran Jalan A. Yani (pada waktu malam hari), rumah makan masakan laut di kawasan PAI serta rumah makan kapal terapung "Lor ing Margi" yang baru dibuka Agustus 2009, rumah makan Miraos, rumah makan Sari Laguna, dan lain-lain
- Hotel berbintang di kota Tegal: Bahari Inn, Karlita International Hotel, Plaza Hotel, Alexander, Susana Baru, Paramesti, Riez Palace. Di samping itu masih ada puluhan hotel berkelas melati.
- Pusat perbelanjaan: Pacific Mall, Dedy Jaya Plaza, Rita Super Mall.
- Wisata hobi: pasar burung (pets shop)
- Taman Poci : Taman kecil yang terletak di depan Stasiun KA Tegal dilengkapi dengan permainan anak2 dan dihiasi lampu hias, cocok buat keluarga yang ingin "jagongan" karena banyak pedagang kaki lima yang menjajakan makanan khas Tegal + Teh Poci
- Guci : wisata pemandian air panas yang terletak dibawah kaki gunung slamet
Cikal-bakal Korps Marinir
Kota Tegal juga merupakan cikal bakal kelahiran Korps Marinir TNI Angkatan Laut lahir pada 15 November 1945,
seperti tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal nama Corps Mariniers.
Status lembaga TNI AL di Tegal mengalami beberapa perubahan, mulai dari
Detasemen AL (Denal), Pangkalan TNI AL (Lanal), dan Stasion AL (Sional).
Untuk pertama kalinya, putra daerah yang menjabat sebagai Dan Sional
adalah Letkol (Laut) Nurhidayat, asal Desa Kaligayam, kabupaten Tegal.
tegal merupakan
Budaya
Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya Jawa,
namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi
budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal.
Kesenian asli Kota Tegal adalah tari endel dan balo-balo.
Ibu Sawitri merupakan generasi pertama penari endel. Selain itu, seni
sastra juga juga merupakan andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang
termasuk dalam angkatan 66
adalah Piek Ardijanto Suprijadi. Sementara Widjati digolongkan ke dalam
penyair angkatan '00'. Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman
nasional yang cukup produktif yaitu Imam Tantowi (sutradara dan penulis skenario), dan Chaerul Umam (sutradara).
Beberapa teater yang kiprahnya menjadi konsumsi berita nasional
adalah teater RSPD (Yono Daryono), teater Puber (Nurhidayat Poso),
teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma (Dwi Eri Santoso),
Teater Q (Rudi Itheng) dan lain-lain. Di bidang musik tercatat beberapa
nama yang menjadi cikal bakal lahirnya musik Tegalan yaitu Hadi Utomo, Nurngudiono, dan Lanang Setiawan.
Gedung Kesenian
Keberadaan Gedung kesenian
(bekas Gedung Wanita) di jalan Setiabudi cukup menjadi wahana ekspresi
para seniman Kota Tegal. Kesenian di kota ini cukup menarik perhatian
para peneliti dari luar negeri, antara lain Richard Curtis (Australia), dan Anton Lucas (Australia, penulis buku Peristiwa Tiga Daerah).
Yang unik dari denyut kesenian di kota Tegal adalah hampir setiap
pergelaran seni, entah di gedung kesenian atau sekadar di halaman sebuah
sanggar, selalu diliput oleh media massa, baik lokal maupun nasional
(cetak dan elektronik), hingga mengundang minat grup kesenian dari luar
Tegal yang ingin berpentas di kota itu.
Karena pertimbangan itu, Pemerintah Kota Tegal pada tahun 2008 menganggarkan pembangunan Taman Budaya Tegal
yang dimulai tahun 2009, berlokasi di jalan Kolonel Sugiyono, satu
komplek dengan Gedung PPIB yang nantinya akan merupakan bagian dari TBT
itu sendiri.
Komunitas atau Club di Kota Tegal
- TEGAL CYBER-COMMUNITY (TCC) - Forume Wong Tegal lan Sekitare
- Twitter @infotegal
- Tegal Music Club
- Komunitas Sepeda Ontel Tegal
Mantu poci
Mantu Poci
adalah salah satu kebudayaan di wilayah Tegal, dengan acara inti
melangsungkan 'pesta perkawinan' antara sepasang poci tanah berukuran
raksasa.
Mantu poci pada umumnya diselenggarakan oleh pasangan suami istri
yang telah lama berumah tangga namun belum juga dikarunai keturunan.
Seperti layaknya pesta perkawinan, mantu poci juga dihadiri oleh ratusan
bahkan ribuan undangan. Lengkap dengan dekorasi, sajian makanan, dan
beraneka pementasan untuk menghibur para undangan yang hadir. Tak lupa
pula, di pintu masuk ruang resepsi disediakan kotak sumbangan berbentuk
rumah.
Selain sebagai harapan agar pasangan suami istri segera mendapatkan
keturunan, mantu poci juga bertujuan agar penyelenggara merasa seperti
menjadi layaknya orang tua yang telah berhasil membesarkan putra putri
mereka, kemudian dilepas dengan pesta besar dengan mengundang sanak
saudara, dan relasi.
Dewasa ini Mantu Poci sudah jarang digelar di Tegal. Salah satu
repertoar yang diusung oleh Dewan Kesenian Kota Tegal di Anjungan Jawa
Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2003 adalah mementaskan drama berjudul Kang Daroji Mantu Poci, dikemas secara komedi.
Bahasa
Bahasa Tegal
memiliki kemiripan dengan bahasa Banyumas (ngapak) yaitu dalam
kosakata. Namun kebanyakan masyarakat Tegal enggan disebut sebagai orang
ngapak, sebab nyata-nyata dialeknya berbeda. Masyarakat yang menggunakan bahasa Tegal meliputi: bagian utara kabupaten Tegal, Kota Tegal, bagian barat kabupaten Pemalang, dan bagian timur kabupaten Brebes. Kongres bahasa Tegal pertama digelar oleh pemerintah Kota Tegal pada tanggal 4 April 2006, di hotel Bahari Inn. Acara yang digagas oleh Yono Daryono tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain SN Ratmana (cerpenis), Ki Enthus Susmono (dalang Tegal), Eko Tunas (penyair Tegal), Dwi Ery Santoso (Puisi dan Sutradara).Tujuan digelarnya kongres itu adalah untuk mengangkat status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.
Bangunan bersejarah
Bangunan besejarah yang ada di kota Tegal kebanyakan berarsitektur Belanda. Berikut data bangunan yang masih dapat kita saksikan:
- Stasiun Kereta Api
- Gedung DPRD
- Balai Kota dan rumah dinas Walikota
- Kantor pos
- Markas TNI AL
- Pasar pagi
- Menara air di jalan Pancasila
- Gedung Universitas Pancasakti
- Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus
- Kelenteng jalan Veteran
- Sebagian rumah tinggal di jalan Veteran, A Yani, Sudirman, kelurahan Kauman
Sayang kondisi bangunan-bangunan bersejarah di daerah veteran saat
ini sangat tidak terurus. Bahkan sebagian besar sudah di rombak menjadi
Ruko Modern.
Makanan Khas
Tegal dikenal dengan tahu aci dan pilus.
Makanan khas lain yaitu Soto Tegal (memakai tauge dan tauco dengan
campuran daging ayam, sapi atau jeroan babat), Kupat Glabhed (ketupat
dari beras yang diberi kuah kental dan dimakan bersama sate kerang/sate
dari daging blengong(sejenis unggas/bebek)). Minuman yang terkenal yaitu
teh poci khas Tegal (teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci
terbuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu.Untuk
makan sehari-hari biasanya disebut Nasi Ponggol ( berisi lauk yang
terdiri dari Tahu, Tempe, Ikan Asin Oreg Oreg Tempe Berupa Tempe yang
diiris kecil kecil dibumbui dengan Tumis ) Akhir akhir ini banyak
disebut orang di Kota Tegal Ponggol Setan ( karena dijualnya malam
setelah Jam 6 malam sampai pagi hari ) Konotasi "Setan " karena rasanya
yang pedas bagai kesetanan.
Beberapa makanan kecil yang saat ini sudah agak langka adalah Glothak
(semacam bubur terbuat dari gembus/dage dengan kuah kaldu dan cabai
hijau). Makanan semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan Ramadhan.
Ada juga kupat bongko, rujak kangkung, bubur blohok dan rujak uleg.
Belum lagi kini olos yang juga merupakan jajanan tradisional Tegal
sedang menjadi tenar di kalangan anak muda. Olos merupakan paduan tepung
aci dan terigu yang dibuat bulatan kecil dan digoreng kering, di
dalamnya berisi sayuran (biasanya kubis) atau bisa juga dengan isi lain.
Namun di setiap olos terdapat potongan cabe rawit yang akan memberikan
sensasi pedas.
Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat hingga
diluar Tegal. Sate Kambing Tegal terbuat dari daging kambing muda
biasanya berumur di bawah lima bulan (balibul)yang sangat empuk dan
beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat
membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tonmat
dan cabe rawit. Sangat lazim dihidangkan bersama teh poci gula batu.
Media massa lokal
Pernah terbit
- TV Tegal
- Tabloid Buana Post
- Tabloid Wacana
- Tegal Post
- Muara Post
- Tabloid Kawat
- Tabloid Sketsa
- TEGAL TEGAL
- Nirmala Post
Masih terbit
- Harian Tegal
- Radar Tegal
- Suara Rakyat
- Pantura News
- OpenVoice News (www.openvoicenews.com)
Artis Asal Kota Tegal
Rekor Muri
Pemecahan rekor MURI yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal adalah:
- Tahu terpanjang, 425 M (2005)
- Minum teh poci 5000 orang (2006)
- Poci terbesar (2007)
- Wayang terbesar oleh Ki Enthus Susmono (2007)
- Wayang kolaborasi 4 warna oleh Ki Barep (2008)